UP cirata merupakan PLTA terbesar di Asia Tenggara, dengan bangunan power house 4 lantai dibawah tanah yang pengoperasisannya dikendalikan dari ruang kontrol switch yard berjarak kurang lebih 2km dari mesin – mesin pembangkit yang terletak di power house. PLTA cirata, sejak pertama dioperasikannya pada tahun 1988 dikelola oleh PLN (Persero) pembangkitan dan penyaluran Jawa bagian barat (PLN KJB) sektor cirata pada tanggal 3 Oktober 1995 terjadi restrukturisasi d PLN (Persero) yang mengakibatkan pembentukan 2 anak perusahaan, yaitu PT PLN Pembangkitan tenaga listrik Jawa – Bali 1 dan 2 yang disebut PT PJB I dan PT PJB II, sehingga sektor cirata masuk wilayah kerja PT PLN Pembangkitan tenaga listrik Jawa – Bali II. Kemudian pada tahun 1997, sektor cirata berubah nama menjadi PT PLN Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa – Bali II Unit Pembangkitan. Dengan perkembangan organisasi sejak tanggal 3 Oktober 2000, PT PLN pembangkitan tenaga listrik jawa – Bali II berubah menjadi PT Pembangkitan tenaga listrik jawa – Bali, unit pembangkitan cirata (PT PJB UP Cirata).
PLN Proyek Induk Pembangkitan Jawa Barat (PIKTDRO JABAR) adalah unit PLN yang diserahi untuk menangani pembangunan Pusat-pusat listrik tenaga air di wilayah Jawa Barat. Salah satu diantaranya adalah proyek PLTA cirata yang dapat membangkitkan energi listrik rata-rata sebesar 1.428 juta kilowatt jam per tahun. Untuk itu perlu dibangun sebuah bendungan tipe urugan batu dengan permukaan berlapis beton sebagai bahan kedap air setinggi 125 meter, dengan ketinggian air maksimum 223 m diatas permukaan laut. PLTA cirata dibangun sejak bulan Januari 1984. Pada akhir bulan September 1988 telah dapat dioperasikan dengan kapasitas penuh melalui kedelapan turbin dan generatornya sehingga Cirata dapat memiliki 8 unit pembangkit listrik dengan total daya terpasang 1008 MW. Tenaga listrik yang dihasilkan PLTA Cirata melalui generator dengan tegangan 16,5 KV dinaikkan menjadi 500 KV melalui trafo utama, kemudian melalui gardu induk tegangan ekstra tinggi 500 KV (GITET) cirata, energi tersebut disalurkan ke sistem interkonoeksi 500 KV Jawa – Madura – Bali (Jamali). Jaringan 500 KV tersebut dikendalikan oleh pusat pengaturan dan penyaluran beban (P3B) Gandul – Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar